Selasa, 29 April 2014

Catper yang Bukan Catper Gunung Sindoro 29-31 Maret 2014


Aaaaarrrgghh

Ternyata taun ini gw masih aja nanjak, padahal niatnya mau vakum dlu. Kenapa? Karena gw pengen nabuung mau bikin lisensi diving. Tp ketika memasuki tanggal 20-an Maret, ada racun datang. Caca wa-in gw ngajak ke Sindoro. Dan seperti biasa, sulit menolak ajakan nanjak ke gunung yang belum pernah gw sambangi. Gw iyain lah. Dan gw pun masuk ke grup wa yang saat itu udah berjumlah belasan, dan yang gw kenal cuma Caca (seperti biasa, yang gw kenal cuma 1 orang). Hahhaha.

Klo kalian baca postingan gw sebelumnya, 2013, yang jalan” di Desember,,, yup, gw ngajak kenalan gw pas di Papandayan untuk ikut ke Sindoro. Bois dan Kristin, pendaki dari Cibinong. Caca terhubung sama Bois dan gw terhubung sama Kristin. Pipit ga ikut karena dia lagi lanjut sekolah di luar. Dan yang anak” Unpad, gw terhubung sama salah 1 dari mereka aja, Abi. Tapi ternyata Abi udah pulkam ke Samarinda, Kalimantan Timur. Jadi ga bisa join. Aaaaaaakkkk Kalimantan. Suatu hari aku akan datang! :D

Yasuw, kita berempat, gw Caca Bois Kristin janjian berangkat bareng. Kita berangkat dari terminal Tanjung Priok di hari Jumat tanggal 28 Maret 2014 jam 18.30. Setelah perjalanan 13 jam, kita sampai juga di terminal Mendolo, Wonosobo yang langsung dijemput sama Mas Aji selaku tuan rumah, beserta dayang”nya, Tari dan Ira, plus ajudannya, Syahran. Halah. Hihihi. Langsung menuju rumah Mas Aji yang tinggal nyebrang dari terminal. Dan rumah Mas Aji ini pewe abiis. Sambil nunggu anggota tim yang belum datang, kita pada istirahat, makan, ngobrol”, dan diskusi buat nanjak ini.

Oia, kenapa gw kasih judul postingan ini dengan nama “Catper yang Bukan Catper …” adalah karena ga ada laporan hariannya, emang ga niat nulis catper. Jadi ga perlu berbaik sangka akan ada tulisan ‘Hari ke-1, 2, 3 dsb’ yaa. Hehhe. Oke, kembali ke cerita. Akhirnya sehabis ashar, setelah semua anggota tim lengkap, kita bertolak dari rumah Mas Aji untuk naik losbak ke basecamp pendakian Sindoro dan nanjak Sindoro pun dimulai.



Singkat cerita, walaupun aslinya perjalanannya kga singkat, kita akhirnya sampai di pos 3, tempat tujuan ngecamp. Tapi sesampainya di sana, lahan full coy. Sedangkan kita bawa 4 tenda untuk 15 orang. Lalalalala. Akhirnya kita ngcampnya misah”. Wakakkakak. Ngcampnya pun ga dtempat lapang, tapi turunan. Makasih buat Wawo aka Antonius Heru di Jakarta atas pinjaman tendanya ke gw. Gw setenda sama Caca Bois Kristin. Sebenernya ni tenda buat kapasitas 3 orang, tapi diisi 4 orang plus barang”. Alhasil kita tidurnya pada miring semua. Ga boleh telentang, bukan apa”, tapi karena ga muat. Hahhahahaha

Di depan tenda yang gw tidurin, ada tenda tim kita juga yang diisi 4 orang, Tari, Syahran, Tofik, dan Mas Andi. Yang namanya Andi di trip ini ada 2 orang yaa, yang satu gw manggilnya Mas Andi dan yang satu lagi gw manggilnya Andi. Nah, Mas Andi ini besokan paginya udah turun lagi karena ada urusan lain. Jadinya kita total b14. Dan malam itu kita pun akhirnya tidur. Rencana bangun dini hari dan ngejer sunrise di puncak? Klise. *ngakak

Entah jam berapa, gw kebangun dan samar” mendengar suara anak” tenda depan. Karena masih setengah sadar plus dingin, gw pun tidur lagi. Dan akhirnya gw kebangun, lebih tepatnya, kita semua di tenda kebangun karena Kristin mendapat panggilan alam. Desakan yang tak bisa ditunda dan merusak formasi yang membuat kita semua melek dan terduduk di tenda. Wakakak. Coba ngintip” keadaan di depan,, lah, ternyata mereka udah beresin tenda dari jam 4 pagi tadi karena tenda mereka makin merosot. Selanjutnya keluar dari tenda dah, gabung sama mereka yang udah tergusur. Masak, makan, foto. :D

Sekitar jam stengah 9, kita bkumpul lagi 1 tim dan mulai summit attack. Wohohoo. Jalan jalan jalan. Akhirnya nyampe. Dan begitu menapaki puncaknya, gw langsung menjatuhkan diri untuk melakukan ritual yang selalu gw lakukan setiap mencapai puncak, sujud syukur. Terima kasih Allah.. Seperti biasa, gw selalu terpesona dengan yang namanya Puncak. Dan Sindoro adalah gunung yang mengerucut layaknya gunung Cikuray dengan pemandangan puncak dan kawahnya yang mirip” gunung Ciremai. Anggun sekaligus gagah. Itulah Sindoro. :)




Setelah sekitar 1 jam menikmati puncak, kita pun kembali turun. Ada yang kocak diperjalanan turun yang dilakoni oleh Rara. Ga bisa diceritain. Asli gw ngakak sampe keluar airmata. Makasih Ra, hiburannya. :)) Kita sampai kembali di pos 3 untuk makan dan beberes. Kita semua makan makanan yang ada udah kayak piranha laper. Ganas semua. Bagus, emang itu seninya. :D Dan selepas magrib, sekitar jam 18.30, kita mulai turun dari pos 3 dengan tujuan kembali ke rumah Mas Aji.

Oia, 1 hal lagi, pas turun, gw jadi sweeper (yang paling belakang) dan ada makhluk dunia lain yang ngikutin gw. Asem. Entah kenapa sejak kejadian mistis di Ciremai, gw emang jadi lebih sensitif sama hal” begitu. Tp walaupun gw dikuntit dan mereka berbisik, tertawa di telinga kanan-kiri gw, gw ga setakut waktu di Ciremai. Gw bisa stay cool. Hihihi. Sebagian dari anak” pada sadar dan liat bahwa gw diikutin, tim kita diikutin. Mereka pikir gw ga tau, padahal gw tau. Gw ga mau ngbahas aja. Lah wong yang mau dibahas masih dibelakang gw. Nti kegeeran lagi klo dibahas. Hahhaha. Sebenernya gw pengen minta switch, tapi saat itu kondisi ga memungkinkan. Anak” udah pada tepar. Yasuwlah, gw nikmatin aja. Aku rapopo *ngakak

Special thanks to Mas Aji, terima kasih atas jamuan dan tumpangannya kepada kami semua. Mas Aji memuliakan tamu, semoga mendapatkan pahala yang tiada habisnya ya Mas. Aamiin. Terima kasih the PHP Team: Caca, Bois, Kristin, Iwan, Fahmi, Tari, Syahran, Rara, Tofik, Ira, Eva, Andi, dan Ade. Kalian grup racuuuunnn !! :D

Wanna see the video? Here it is. Created by Syahran