Ternyata taun ini gw masih aja
nanjak, padahal niatnya mau vakum dlu. Kenapa? Karena gw pengen nabuung mau
bikin lisensi diving. Tp ketika memasuki tanggal 20-an Maret, ada racun datang.
Caca wa-in gw ngajak ke Sindoro. Dan seperti biasa, sulit menolak ajakan nanjak
ke gunung yang belum pernah gw sambangi. Gw iyain lah. Dan gw pun masuk ke grup
wa yang saat itu udah berjumlah belasan, dan yang gw kenal cuma Caca (seperti
biasa, yang gw kenal cuma 1 orang). Hahhaha.
Klo kalian baca postingan gw
sebelumnya, 2013, yang jalan” di Desember,,, yup, gw ngajak kenalan gw pas di
Papandayan untuk ikut ke Sindoro. Bois dan Kristin, pendaki dari Cibinong. Caca
terhubung sama Bois dan gw terhubung sama Kristin. Pipit ga ikut karena dia lagi lanjut sekolah di luar. Dan yang anak” Unpad, gw
terhubung sama salah 1 dari mereka aja, Abi. Tapi ternyata Abi udah pulkam ke
Samarinda, Kalimantan Timur. Jadi ga bisa join. Aaaaaaakkkk Kalimantan. Suatu
hari aku akan datang! :D
Yasuw, kita berempat, gw Caca Bois
Kristin janjian berangkat bareng. Kita berangkat dari terminal Tanjung Priok di
hari Jumat tanggal 28 Maret 2014 jam 18.30. Setelah perjalanan 13 jam, kita sampai
juga di terminal Mendolo, Wonosobo yang langsung dijemput sama Mas Aji selaku tuan rumah,
beserta dayang”nya, Tari dan Ira, plus ajudannya, Syahran. Halah. Hihihi. Langsung
menuju rumah Mas Aji yang tinggal nyebrang dari terminal. Dan rumah Mas Aji ini
pewe abiis. Sambil nunggu anggota tim yang belum datang, kita pada istirahat,
makan, ngobrol”, dan diskusi buat nanjak ini.
Oia, kenapa gw kasih judul postingan
ini dengan nama “Catper yang Bukan Catper …” adalah karena ga ada laporan
hariannya, emang ga niat nulis catper. Jadi ga perlu berbaik sangka akan ada tulisan
‘Hari ke-1, 2, 3 dsb’ yaa. Hehhe. Oke, kembali ke cerita. Akhirnya sehabis
ashar, setelah semua anggota tim lengkap, kita bertolak dari rumah Mas Aji untuk
naik losbak ke basecamp pendakian Sindoro dan nanjak Sindoro pun dimulai.
Singkat cerita, walaupun aslinya perjalanannya kga singkat, kita akhirnya sampai
di pos 3, tempat tujuan ngecamp. Tapi sesampainya di sana, lahan full coy. Sedangkan
kita bawa 4 tenda untuk 15 orang. Lalalalala. Akhirnya kita ngcampnya misah”. Wakakkakak.
Ngcampnya pun ga dtempat lapang, tapi turunan. Makasih buat Wawo aka Antonius
Heru di Jakarta atas pinjaman tendanya ke gw. Gw setenda sama Caca Bois
Kristin. Sebenernya ni tenda buat kapasitas 3 orang, tapi diisi 4 orang plus
barang”. Alhasil kita tidurnya pada miring semua. Ga boleh telentang, bukan apa”,
tapi karena ga muat. Hahhahahaha
Di depan tenda yang gw tidurin, ada
tenda tim kita juga yang diisi 4 orang, Tari, Syahran, Tofik, dan Mas Andi. Yang
namanya Andi di trip ini ada 2 orang yaa, yang satu gw manggilnya Mas Andi dan
yang satu lagi gw manggilnya Andi. Nah, Mas Andi ini besokan paginya udah turun
lagi karena ada urusan lain. Jadinya kita total b14. Dan malam itu kita pun
akhirnya tidur. Rencana bangun dini hari dan ngejer sunrise di puncak? Klise.
*ngakak
Entah jam berapa, gw kebangun dan
samar” mendengar suara anak” tenda depan. Karena masih setengah sadar plus
dingin, gw pun tidur lagi. Dan akhirnya gw kebangun, lebih tepatnya, kita semua
di tenda kebangun karena Kristin mendapat panggilan alam. Desakan yang tak bisa
ditunda dan merusak formasi yang membuat kita semua melek dan terduduk di tenda.
Wakakak. Coba ngintip” keadaan di depan,, lah, ternyata mereka udah beresin
tenda dari jam 4 pagi tadi karena tenda mereka makin merosot. Selanjutnya keluar
dari tenda dah, gabung sama mereka yang udah tergusur. Masak, makan, foto. :D
Sekitar jam stengah 9, kita bkumpul
lagi 1 tim dan mulai summit attack. Wohohoo. Jalan jalan jalan. Akhirnya nyampe. Dan begitu menapaki puncaknya, gw
langsung menjatuhkan diri untuk melakukan ritual yang selalu gw lakukan setiap
mencapai puncak, sujud syukur. Terima kasih Allah.. Seperti biasa, gw selalu terpesona dengan yang namanya Puncak. Dan Sindoro adalah gunung
yang mengerucut layaknya gunung Cikuray dengan pemandangan puncak dan kawahnya yang
mirip” gunung Ciremai. Anggun sekaligus gagah. Itulah Sindoro. :)
Setelah sekitar 1 jam menikmati
puncak, kita pun kembali turun. Ada yang kocak diperjalanan turun yang dilakoni oleh Rara. Ga bisa diceritain. Asli gw ngakak sampe keluar airmata. Makasih Ra,
hiburannya. :)) Kita sampai kembali di pos 3 untuk makan dan beberes. Kita semua
makan makanan yang ada udah kayak piranha laper. Ganas semua. Bagus, emang itu
seninya. :D Dan selepas magrib, sekitar jam 18.30, kita mulai turun dari pos 3
dengan tujuan kembali ke rumah Mas Aji.
Oia, 1 hal lagi, pas turun, gw jadi sweeper (yang paling belakang) dan ada makhluk dunia lain yang
ngikutin gw. Asem. Entah kenapa sejak kejadian mistis di
Ciremai, gw emang jadi lebih sensitif sama hal” begitu. Tp walaupun gw dikuntit
dan mereka berbisik, tertawa di telinga kanan-kiri gw, gw ga setakut waktu di Ciremai.
Gw bisa stay cool. Hihihi. Sebagian dari anak” pada sadar dan liat bahwa gw
diikutin, tim kita diikutin. Mereka pikir gw ga tau, padahal gw tau. Gw ga mau
ngbahas aja. Lah wong yang mau dibahas masih dibelakang gw. Nti kegeeran lagi
klo dibahas. Hahhaha. Sebenernya gw pengen minta switch, tapi saat itu kondisi
ga memungkinkan. Anak” udah pada tepar. Yasuwlah, gw nikmatin aja. Aku rapopo
*ngakak
Special thanks to Mas Aji, terima
kasih atas jamuan dan tumpangannya kepada kami semua. Mas Aji memuliakan tamu, semoga
mendapatkan pahala yang tiada habisnya ya Mas. Aamiin. Terima kasih the PHP
Team: Caca, Bois, Kristin, Iwan, Fahmi, Tari, Syahran, Rara, Tofik, Ira, Eva,
Andi, dan Ade. Kalian grup racuuuunnn !! :D
Wanna see the video? Here it is. Created by Syahran
Wanna see the video? Here it is. Created by Syahran